Jakarta 01 January 2013
Hari
pertama di tahun 2013 di warnai degan hujan yang lumayan lebat. Hujan
ini sebenarnya udah ada sejak kemarin sore kalo gk salah setelah maghrib.
Berkat hujan gue melewati moment taun baru dengan perasaan suka cita. Ada haru,
bahagia ,sedih , canda dan tawa setelah melewati 366 hari selama di tahun 2012.
Detik-detik pergantian tahun itu gue
lalui bersama orang yang udah gak asing sebenarnya dalam kehidupan gue. Sekitar
jam 4 dy datang untuk menjemput gue. Ada hal penting yang harus dy bicarakan
saat itu juga katanya.
Setelah muter-muter nggak jelas dan
nggak tentu arah kita berhenti di suatu tempat yang baru qt sambangi buat pertama
kalinya dan mungkin juga untuk yang terakhir kalinya. Pertanyaan yang pertama
kali dy ajukan adalah bagaimana hubungan gue dengan iuri. Seperti biasa gue jawab
“baik2 aja”. Kembali dy bertanya dan meminta kejujuran gue untuk menceritakan
apa yang sebenarnya terjadi antara gue & iuri. Sebelum gue jawab dy
terlebih dahulu meminta maaf atas kelancangannya udah membaca semua Chat gue di
ym.
Well…. Setelah dy meminta maaf dan
menjelaskan semuanya. Giliran gue untuk bicara. Dan mau apa lagi toh sebenarnya
dy udah tau. Dy udah baca semuanya. Mau bohong atau di tutup tutupi pun nggak akan
ada untungnya lagi buat gue atau pun dy. Finally gue ceritakan apa yg
sebenarnya terjadi.
Entah memang dy bicara jujur dari
lubuk hati yang terdalam atau memaksakan untuk jujur dy terima semua apa yang
ceritakan dan gue lakukan. Bahkan dy mengucapkan selamat. Di satu sisi gue
merasa senang karena gue ngerasa lega dy udah tau apa yang sebenarnya terjadi jadi
nggak perlu gue berbohong untuk menutupi segala kenyataan yang ada.
Tapi disisi lain gue merasa
bersalah. Bersalah karena udah nggak jujur dari awal. Bukan nggak mau jujur Cuma
gue butuh waktu untuk mengutarakan semua ini. Gue nggak mau anak orang kembali
lagi lagi dan lagi tersakiti karena gue. Disaat dy sedang kembali menata hidup
yang sempat hancur , menata kembali semangat yang sempat padam & kembali
menata masa depan yang mulai cerah. Gue mau semua itu step by step. Tapi apa
mau dikata beras udah jadi bubur.
Hujan,,,,
Gue nggak ngerti apa langit seolah
mengerti dengan suasana hati gue pada saat itu. Tiba2 hujan deras memaksa kita
untuk mencari tempat berteduh. Sama 2 qt terhening di derasnya hujan. Sama2
memikirkan suatu hal. Sama merenung atas apa yang telah terjadi (mungkin).
Dengan jelas gue liat detail wajahnya dari atas sampai bawah. Dari bawah sampai
atas. Dari depan, belakang samping kanan & kiri. Garis wajahnya, postur tubuhnya, gerak
geriknya semua tentang dy.Dan dalam hati gue berkata “someday malam ini akan
menjadi sweet memory (mungkin)”.
Mungkin dy nggak sadar diam gue pada saat itu
adalah sedang memperhatikan jelas apa yang ada tepat di hadapan gue saat itu.
Seperti yang gue bilang langit seolah sedang bersahabat dengan hati &
perasaan gue. Hujan semakin deras. Membuat qt semakin lama berteduh. Dan
semakin lama juga gue menikmati setiap detik pertemuan gue di akhir tahun 2012
bersama dy.
Mungkin buat dy pertemuan saat itu
nggak terlalu bermakna dan hujanpun membuat suasana semakin nggak nyaman. Tapi
tidak buat gue. Gue sangat berterima kasih dengan Allah swt karena dy mendatangkan
hujan di saat yang tepat. Moment sepeti ini mungkin hanya sekali yang bisa gue
lewati bersama untuk itu betapa berartinya tiap detik pada malam itu.
Tuhan mungkin nggak menjawab semua
do’a yang gue minta. Tapi Tuhan tau cara menggantinya dengan yang lain. Yang
jauh lebih istimewa dari sekedar do’a yang gue panjatkan. Entah untuk terakhir
kalinya kah pertemuan gue semalem dan tepat di akhir tahun 2012 atau masih
adakah pertemuan2 selanjutnya Cuma Tuhan yang tau. Karena dy lah penulis scenario
jalan hidup gue sebenarnya. Yang pasti gue merasa bersyukur sama Allah SWT yang
telah memberikan hujan di malam tahun baru semalam. J