Senin, 31 Desember 2012

New year

Jakarta 01 January 2013

Hari  pertama di tahun 2013 di warnai degan hujan yang lumayan lebat. Hujan ini sebenarnya udah ada sejak kemarin sore kalo gk salah setelah maghrib. Berkat hujan gue melewati moment taun baru dengan perasaan suka cita. Ada haru, bahagia ,sedih , canda dan tawa setelah melewati 366 hari selama di tahun 2012.

Detik-detik pergantian tahun itu gue lalui bersama orang yang udah gak asing sebenarnya dalam kehidupan gue. Sekitar jam 4 dy datang untuk menjemput gue. Ada hal penting yang harus dy bicarakan saat itu juga katanya.

Setelah muter-muter nggak jelas dan nggak tentu arah kita berhenti di suatu tempat yang baru qt sambangi buat pertama kalinya dan mungkin juga untuk yang terakhir kalinya. Pertanyaan yang pertama kali dy ajukan adalah bagaimana hubungan gue dengan iuri. Seperti biasa gue jawab “baik2 aja”. Kembali dy bertanya dan meminta kejujuran gue untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara gue & iuri. Sebelum gue jawab dy terlebih dahulu meminta maaf atas kelancangannya udah membaca semua Chat gue di ym.

Well…. Setelah dy meminta maaf dan menjelaskan semuanya. Giliran gue untuk bicara. Dan mau apa lagi toh sebenarnya dy udah tau. Dy udah baca semuanya. Mau bohong atau di tutup tutupi pun nggak akan ada untungnya lagi buat gue atau pun dy. Finally gue ceritakan apa yg sebenarnya terjadi.
Entah memang dy bicara jujur dari lubuk hati yang terdalam atau memaksakan untuk jujur dy terima semua apa yang ceritakan dan gue lakukan. Bahkan dy mengucapkan selamat. Di satu sisi gue merasa senang karena gue ngerasa lega dy udah tau apa yang sebenarnya terjadi jadi nggak perlu gue berbohong untuk menutupi segala kenyataan yang ada.

Tapi disisi lain gue merasa bersalah. Bersalah karena udah nggak jujur dari awal. Bukan nggak mau jujur Cuma gue butuh waktu untuk mengutarakan semua ini. Gue nggak mau anak orang kembali lagi lagi dan lagi tersakiti karena gue. Disaat dy sedang kembali menata hidup yang sempat hancur , menata kembali semangat yang sempat padam & kembali menata masa depan yang mulai cerah. Gue mau semua itu step by step. Tapi apa mau dikata beras udah jadi bubur.

Hujan,,,,
Gue nggak ngerti apa langit seolah mengerti dengan suasana hati gue pada saat itu. Tiba2 hujan deras memaksa kita untuk mencari tempat berteduh. Sama 2 qt terhening di derasnya hujan. Sama2 memikirkan suatu hal. Sama merenung atas apa yang telah terjadi (mungkin). Dengan jelas gue liat detail wajahnya dari atas sampai bawah. Dari bawah sampai atas. Dari depan, belakang samping kanan & kiri.  Garis wajahnya, postur tubuhnya, gerak geriknya semua tentang dy.Dan dalam hati gue berkata “someday malam ini akan menjadi sweet memory (mungkin)”.

 Mungkin dy nggak sadar diam gue pada saat itu adalah sedang memperhatikan jelas apa yang ada tepat di hadapan gue saat itu. Seperti yang gue bilang langit seolah sedang bersahabat dengan hati & perasaan gue. Hujan semakin deras. Membuat qt semakin lama berteduh. Dan semakin lama juga gue menikmati setiap detik pertemuan gue di akhir tahun 2012 bersama dy.

Mungkin buat dy pertemuan saat itu nggak terlalu bermakna dan hujanpun membuat suasana semakin nggak nyaman. Tapi tidak buat gue. Gue sangat berterima kasih dengan Allah swt karena dy mendatangkan hujan di saat yang tepat. Moment sepeti ini mungkin hanya sekali yang bisa gue lewati bersama untuk itu betapa berartinya tiap detik pada malam itu.

Tuhan mungkin nggak menjawab semua do’a yang gue minta. Tapi Tuhan tau cara menggantinya dengan yang lain. Yang jauh lebih istimewa dari sekedar do’a yang gue panjatkan. Entah untuk terakhir kalinya kah pertemuan gue semalem dan tepat di akhir tahun 2012 atau masih adakah pertemuan2 selanjutnya Cuma Tuhan yang tau. Karena dy lah penulis scenario jalan hidup gue sebenarnya. Yang pasti gue merasa bersyukur sama Allah SWT yang telah memberikan hujan di malam tahun baru semalam. J